Halaman

    Social Items


Betapa senangnya jika anak-anak kita senang belajar mengaji sekaligus menghafalkan al-Qur'an. Semua orang tua pastilah menginginkan hal seperti itu. Karena al-Qur’an merupakan pedoman umat islam dan salah satu keutamaannya adalah akan menjadi syafaat baginya dan orang tuanya akan diberi mahkota cahaya kelak di akhirat.

Diriwayatkan dari Abu Umamah al-Bahili radhiyallahu ‘anhu, Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

“Rajinlah membaca al-Quran, karena dia akan menjadi syafaat bagi penghafalnya di hari kiamat.”
 (HR. Muslim 1910).

Diriwayatkan dari Buraidah radhiyallahu ‘anhu, Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

“Siapa yang menghafal al-Quran, mengkajinya dan mengamalkannya, maka Allah akan memberikan mahkota bagi kedua orang tuanya dari cahaya yang terangnya seperti matahari. Dan kedua orang tuanya akan diberi dua pakaian yang tidak bisa dinilai dengan dunia. Kemudian kedua orang tuanya bertanya, “Mengapa saya sampai diberi pakaian semacam ini?” Lalu disampaikan kepadanya, “Disebabkan anakmu telah mengamalkan al-Quran.” 
(HR. Hakim 1/756 dan dihasankan Al-Abani).

Fenomena yang berkembang saat ini, ternyata banyak orang tua yang sadar bahwa belajar mengaji pada anak itu penting. Dapat kita lihat pada acara  reality show di televisi saat bulan Ramadhan yang menampilkan kemampuan anak-anak dalam melafalkan dan menghafal rangkaian ayat-ayat suci Al-Qur’an. Banyak orang tua yang berlomba mendidik anak-anaknya untuk menjadi penghafal al-Qur-an.

Mungkin berbeda dengan kita dulu yang masih jarang ada orang tua yang mau peduli. Termasuk juga saya dulu. Mungkin karena keterbatasan ilmu yang diterima. Jadi orang tua kita kurang memprioritaskan mengajarkan al-Qur’an sejak usia dini.Sehingga belajar mengaji terkesan hanya sekedarmya saja.

Tapi yang lalu biarlah berlalu. Menjadi orang jaman tua sekarang jangan disamakan seperti dulu. Kini banyak dari kita yang sudah tahu akan pentingnya belajar mengaji. Saatnya kita memangkas tradisi yang masih minim ilmu dan menggantinya dengan kebiasaan kecintaan kita terhadap al-Qur’an.

Dan tentu mengajarkan al-Qur’an pada anak pun kita harus tahu caranya. Semoga cara-cara berikut ini dapat membantu kita dalam mencetak generasi penghafal al-Quran.

1. Kenalkan lantunan ayat-ayat al-Quran sejak anak masih dalam kandungan.

Menurut para dokter, saat kandungan berusia 23 minggu, anak dapat merekam suara-suara di sekitarnya. Jadi saat itulah sangat  dianjurkan bagi orang tua untuk memperdengarkan lantunan-lantunan ayat suci al-Qur’an.

Apakah saat lahir nanti langsung bisa hafal al-Qur’an? Ya tentu belum. Tapi akan sangat mudah dalam kita mengajarkannya karena anak sudah tidak asing lagi dengan bacaan-bacaan al-Qur’an.

2. Perdengarkan ayat al-Quran setiap hari di rumah 

Setelah anak lahir, jangan berhenti untuk memperdengarkan ayat al-Quran. Terus lakukan meskipun mungkin anak tidak mendengarkan secara sengaja karena sedang bermain atau melakukan aktifitas di dalam rumah. Karena bisa saja anak hafal dengan sendirinya karena sering mendengarkan.


8 Cara Membiasakan Belajar Mengaji Pada Anak


Betapa senangnya jika anak-anak kita senang belajar mengaji sekaligus menghafalkan al-Qur'an. Semua orang tua pastilah menginginkan hal seperti itu. Karena al-Qur’an merupakan pedoman umat islam dan salah satu keutamaannya adalah akan menjadi syafaat baginya dan orang tuanya akan diberi mahkota cahaya kelak di akhirat.

Diriwayatkan dari Abu Umamah al-Bahili radhiyallahu ‘anhu, Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

“Rajinlah membaca al-Quran, karena dia akan menjadi syafaat bagi penghafalnya di hari kiamat.”
 (HR. Muslim 1910).

Diriwayatkan dari Buraidah radhiyallahu ‘anhu, Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

“Siapa yang menghafal al-Quran, mengkajinya dan mengamalkannya, maka Allah akan memberikan mahkota bagi kedua orang tuanya dari cahaya yang terangnya seperti matahari. Dan kedua orang tuanya akan diberi dua pakaian yang tidak bisa dinilai dengan dunia. Kemudian kedua orang tuanya bertanya, “Mengapa saya sampai diberi pakaian semacam ini?” Lalu disampaikan kepadanya, “Disebabkan anakmu telah mengamalkan al-Quran.” 
(HR. Hakim 1/756 dan dihasankan Al-Abani).

Fenomena yang berkembang saat ini, ternyata banyak orang tua yang sadar bahwa belajar mengaji pada anak itu penting. Dapat kita lihat pada acara  reality show di televisi saat bulan Ramadhan yang menampilkan kemampuan anak-anak dalam melafalkan dan menghafal rangkaian ayat-ayat suci Al-Qur’an. Banyak orang tua yang berlomba mendidik anak-anaknya untuk menjadi penghafal al-Qur-an.

Mungkin berbeda dengan kita dulu yang masih jarang ada orang tua yang mau peduli. Termasuk juga saya dulu. Mungkin karena keterbatasan ilmu yang diterima. Jadi orang tua kita kurang memprioritaskan mengajarkan al-Qur’an sejak usia dini.Sehingga belajar mengaji terkesan hanya sekedarmya saja.

Tapi yang lalu biarlah berlalu. Menjadi orang jaman tua sekarang jangan disamakan seperti dulu. Kini banyak dari kita yang sudah tahu akan pentingnya belajar mengaji. Saatnya kita memangkas tradisi yang masih minim ilmu dan menggantinya dengan kebiasaan kecintaan kita terhadap al-Qur’an.

Dan tentu mengajarkan al-Qur’an pada anak pun kita harus tahu caranya. Semoga cara-cara berikut ini dapat membantu kita dalam mencetak generasi penghafal al-Quran.

1. Kenalkan lantunan ayat-ayat al-Quran sejak anak masih dalam kandungan.

Menurut para dokter, saat kandungan berusia 23 minggu, anak dapat merekam suara-suara di sekitarnya. Jadi saat itulah sangat  dianjurkan bagi orang tua untuk memperdengarkan lantunan-lantunan ayat suci al-Qur’an.

Apakah saat lahir nanti langsung bisa hafal al-Qur’an? Ya tentu belum. Tapi akan sangat mudah dalam kita mengajarkannya karena anak sudah tidak asing lagi dengan bacaan-bacaan al-Qur’an.

2. Perdengarkan ayat al-Quran setiap hari di rumah 

Setelah anak lahir, jangan berhenti untuk memperdengarkan ayat al-Quran. Terus lakukan meskipun mungkin anak tidak mendengarkan secara sengaja karena sedang bermain atau melakukan aktifitas di dalam rumah. Karena bisa saja anak hafal dengan sendirinya karena sering mendengarkan.


No comments